GELISAH

Diantara kendaraan yang berlalu lalang, jalanan yang semakin sepi ditengah malam yang semakin larut.
Pembicaraan masih saja seputar kegelisahan, kegelisahan anak muda yang berada pada usia pertengahan 20-an.
Aku dan mereka bukan lagi anak remaja memang.
Berada pada fase kehidupan ini membuatku sadar bahwa manusia tak pernah luput dari rasa gelisah dan khawatir.
Dulu, target hidup begitu terlihat jelas seperti mendapatkan sekolah yang bagus, universitas bagus ataupun akhirnya mendapatkan pekerjaan yang mapan juga.
Semua yang belum terjamah begitu terlihat indah dalam bayangan.
Target hidup itu tanpa sadar terbentuk oleh keadaan sekitar, dan kini ketika satu per satu kenalan yang mendapat sesuatu yang belum kita raih rasanya kegelisahan dengan mudah merayap.
Resah....
Gelisah tentang banyak hal..
Mengapa semua menjadi begitu mengkhawatirkan?
Mengapa aku juga merasakan keresahan yang sama?
Apa karena ini mungkin karena mimpi yang pernah ada, pupus karena kenyataan.
Atau hati belum sepenuhnya mantap untuk menetap di tempat ini.
Atau karena memang sebenernya hati telah melompong karena kurang asupan rohani.
Ah iya... aku ingat perkataan Ayah kala itu yang benar - benar menamparku.
Seperti ini katanya...
"Kita hanya perlu taat kepada Allah maka Allah pasti akan cukupkan segalanya"
Tersentak bukan main aku saat itu.
Begini...
Sama seperti anak kecil yang tak mempunyai apa - apa, dia menginginkan sesuatu tapi tak bisa langsung meminta pada orang tuanya.
Maka, anak kecil itu melakukan yang ia bisa seperti: rajin belajar dan ibadah, tak pernah membantah ketika di suruh, menurut dan akhirnya sang orang tua menyadari itu.
Sang orang tua senang lalu dilihatnya keinginan anak tersebut dan tanpa ba bi bu langsung memberi apa yang sang anak butuhkan.
Sederhananya begitu,
Lalu anggap saja kita memang tak memiliki daya untuk mendapatkan sesuatu tapi masih bisa berupaya dihadapan-Nya
Telihat pamrih? 
Aku pikir, tidak masalah..
Daripada tidak..
Apa salahnya "cari muka " kepada-Nya.
Toh, manusia diciptakan dengan rasa mengharapkan sesuatu. Allah sangat tahu itu makanya diciptakan Surga dan Neraka sebagai imbalan perbuatan manusia di dunia.
Aku menyadari bahwa rasa resah yang seringkali hinggap karena selama ini aku terlalu angkuh dan kurang percaya dengan kekuatan dan kekuasaan-Nya. Bahwa semua itu begitu teramat mudah bagi-Nya
Iya sangat mudah saja.
Dan manusia sebagai makhluk yang lemah hanya diminta untuk menghamba pada-Nya.
Sebab hidup adalah pemberian-Nya, permasalahan yang hadir itupun dari-Nya dan bentuk penyelesaian hidup dengan berupaya dan tentu kita hanya perlu berserah pada-Nya.
Semoga kita senantiasa tidak dijauhkan dari-Nya..

Komentar

Postingan Populer