Untukmu
Untukmu...
Yang sedang tertahan pada suatu kondisi.
yang urung jua beranjak.
Melakukan usaha yang serupa berulang.
Namun sayang, belum tampak hasilnya.
Hingga tiba - tiba kepercayaanmu terhadap-Nya.
Tenggelam bersama prasangka.
Seperkian detik terus saja melesat.
Dan diri masih saja berkutat.
Diantara desah hela nafas.
Tanya kembali mencuat,
"Kapankah aku akan melangkah seperti mereka?"
Kita bukanlah tetesan air.
Yang tak jemu bergerak jatuh secara kontinyu.
Sedang kita tak tahu.
Kapankah sang batu akan berlubang?.
Tak tahu pasti, memang...
Lelah, apalagi...
Lalu rasa ragu mengerayangi sesaat ingin memulai usaha kembali
Takut - takut kecewa yang didapati.
Hanya sabar yang bisa dilakukan saat ini.
Mungkin mozaik kehidupan sedang terangkai tanpa kamu sadari.
Mungkin semesta sedang berproses agar momen tepat itu sampai padamu.
Ah... kata "Mungkin" memang belum mampu menghiburmu.
Tetapi, aku dan kamu adalah bentuk ketidakpastian juga esok.
Yang akhirnya melebur pada kata "Mungkin".
Jadi, Percaya saja.
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu
Sedang aku dan kamu hanya mengetahui setelah semua terjadi.
-Sabila Haqiqi-
Komentar
Posting Komentar