TAKUT

"Tenangkan hati, semua ini bukan salahmu"

"Jangan berhenti, yang kau takutkan takkan terjadi"

Alunan musik Rehat - Kunto aji, menggema ke seluruh ruang - ruang kamarku.

Entah rasanya lirik - liriknya begitu tepat dan memberi sensasi healing pada diri yang sedang terluka.

Setiap orang memang memiliki ketakutan masing - masing.

Namun, disini rasanya ketakutan menguasai kendali diri

Aku terlalu banyak takut...

Dan hari ini ketakutanku menguak

Saat melihat namaku tertera pada dokumen itu, dokumen yang dihindari banyak orang.

Karena apa? Karena yang mendapatkannya berarti dia punya "Prestasi" dalam merugikan perusahaan atas kesalahan kerjanya.

Aku menghela nafas dalam........

Aku tahu semua orang pasti melakukan kesalahan

Aku juga tahu kesalahan yang membuat kita menjadi berpengalaman.

Tapi aku tetap saja sesak...

Rasanya sama ketika namaku tersingkir dari daftar jurnal nilai untuk masuk sekolah itu.

Rasanya sama saat namaku dinyatakan tidak lolos dari jurusan yang kuinginkan.

Rasanya sama saat namaku terus terusan gagal dalam mendapatkan pekerjaan.

Hingga aku bertanya,"Seburukah itu aku?"

Memang yang paling sukar ditaklukan adalah ketika diri ini begitu tertatih -tatih menyakinkan diri bahwa tak apa memiliki celah.

Mengapa aku selalu saja begini?

Terus saja menyalahkan diri, menombaknya kuat hingga bersimpuh dan tak mampu mendongak.

Apa ini karena aku sering menanggung kesalahan yang tak kuperbuat, apa karena ayah begitu keras mendidikku sebagai anak sulungnya hingga aku selalu takut berbuat salah...

Aku menghela nafas kembali...

Tarik...

lalu hempaskan.

Aku memang masih dalam proses berdamai dengan masa lalu

Merengkuh luka - luka yang terbentuk

Berulangkali menyakinkan diri

Dan ketika mulai rapuh, aku ingin menepuk bahunya secara lembut dan berdialog

"Untukmu diri, kamu hebat telah sampai di titik ini"

"Kamu tak seburuk itu, Ayo kita mulai lagi"

"Kamu tak perlu jadi orang lain, kamu hanya perlu menerima dan mengakui segalanya"

Dan ternyata itu menenangkan.....

Karawang,19 Juni 2020

-Sabila Haqiqi-